Kumpulan Video Porn Pelajar SMA Jepang diperkosa

Area Download - kumpulan video porn pelajar SMA diperkosa. video japan porn free download. Gadis SMA dientot. Bokep japan free.

Cerita Sex : Enaknya Jadi Dokter Kanduan



Namaku Rendi, seorang spesialis kandungan dokter di rumah sakit negeri di kota S*******G. Umurku 35 tahun tapi aku belum nikah, jangan salah bukan karena aku tidak ganteng tapi pacarku sedang menyesaikan S3 nya di amrik, makanya nungguin dia selesai dulu. Tinggiku 180 cm karena hobiku juga main basket, kulit putih , dan wajah yang bikin cewek pada ngiler. Dengan punya pacar bukan berarti aku ngga “ngobyek” dengan yang lain. Terus terang aku punya beberapa affair dengan dokter wanita di sini atau anak kedokteran yang masih koass. Tentu yang aku pilih bukan sembarangan, harus lebih mudan dan cantik.


Sebenernya sudah banyak yang mencoba menarik atiku tapi sejauh ini aku belum mau serius dan kalau bisa aku manfaatin selama jauh dengan pacarku. Sudah banyak yang aku banyak yang aku perdaya tapi…ada satu orang yang membuatku sangat penasaran. Namanya Novi, umurnya sekitar 22 tahun, dia anak koas dari perguruan tinggi negeri dari kota yang sama. Kebetulan aku jadi residennya.

Wajahnya cantik dan tatapannya teduh, dia juga berjilbab lebar berbeda dengan anak lainnya, walaupun affairan aku pun sebenernya ada juga yang berjilbab, tapi tidak seperti dia. Tinggi semampai sekitar 165 cm, dengan tubuh yang padat tidak kurus dan tidak gemuk, sesuai seleraku. Jilbabnya pun tidak mampu menutupi lekukan dadanya, aku taksir kalau tidak 36B mungkin 36C. Tutur katanya yang lembut dan halus benar-benar membuatku mabuk. Apalagi dia sangat menjaga pergaulan. Sesekali aku coba berusaha bicara dengannya tapi dia elalu menundukkan wajahnya setiap bicara denganku. Dia pun tidak menyambut tangaku ketika aku ajak untuk bersalaman. Kulit putihnya sangat halus ketika aku coba perhatika di pipi dan ujung tangannya, tahi lalat di atas bibir semakin menambah kesan manis darinya.

    Nov…kita makan bareng yuk, aku yang traktir. ujarku berusaha membujuk untuk bisa pergi bareng. Terima kasih Dok…saya dengan teman-teman saja. Ujarnya halus. Jangan panggil Dok…panggil saja kak. “baik Dok…eh…kak”. “tapi terima kasih tawarannya aku bareng teman saja…”, “kalau begitu sekalian ajak saja teman kamu” setengah berharap dia mau menerima. “terima kasih Dok..eh kak, nanti merepotkan, teman-temanku makannya banyak lho” sahut dia sambil tetap menundukkan kepalanya. Kadang gurauan ringan itu yang tidak pernah aku dapatkan dari pacarku atau teman affair-ku. aku tersenyum kecil mendengar alasannya yang sangat lucu…humoris juga dia, “baiklah…mungkin lain kali” kataku

“oh ya, jika ada apa-apa masalah administrasi di sini atau masalah kerjaan jangan sungkan bicara aja ya, nanti aku bantu” aku masih berusaha mencari celah.
“Terima kasi pak ehh..kak…saya pamit” sambil berlalu

AKu perhatikan dari belakang, roknya yang juga lebar tidak bisa menutupi lekukan pantatnya yang bergoyang mengikuti langkah kakinya..perfect…aku menggeleng.

Dia berbeda sekali dengan nita…anak koas 2 tahun lalu yang pernah aku perawani juga. Sama-sama berjilbab walau tak selebar dia. Nita pun awalnya agak jual mahal…walau aku tau dari cara memandangnya dia suka aku. Dengan beberapa rayuan akhirnya aku bisa memerawani dia di sebuah hotel. Tidak dengan paksaan dan sangat mudah. Affair kita berlalu dengan selesainya masa koas dia, juga karena dia tahu aku punya affair juga dengan temannya. Dia berbeda sekali, sulit sekali menaklukannya. Setiap aku melihat dia selalu aku lihat setiap geriknya, senyumnya, tawanya, selalu terbayang. Saat aku sedang melamun tiba-tiba dari arah belakangku ada yang memeluk dan terus menarikku.

“Ngelamun nih…” dengan suara yang diparaukan
“Mhh…Rasya…kamu nih ganggu saja” sambil melepaskan pelukan dia.
“kamu sekarang jarang ke ruangku lagi” rengeknya

    Rasya ini sesama dokter di sini, umurnya sekitar 27 tahun dan sudah bersuami. Sayangnya suaminya bekerja di lepas pantai sehingga jarang bertemu dan memberikan nafkah bathin padanya. Memang aku sering ke ruangnya dulu…sekedar bercumbu dengan bumbu oral yang bisa membuat dia melayang. Tapi kami tidak pernah sampai melakukan jauh karena dia pun tidak mau, ya akupun tidak memaksa. Tidak semua affairku selalu aku tiduri…yang penting ada penawaran rindu dan bisa memuaskanku walau tidak sampai melakukan senggama.

“Aku sibuk Rasy…banyak yang melahirkan juga jadi residen” ujarku sambil memegang pinggangnya
“tidak ada waktu untuk aku?…sebentar saja…” lalu dia memagut bibirku dan selanjutnya kamupun bercumbu. Satu persatu aku buka kancing blousenya aku temukan dua gunung kembar yang jarang dijamah pemiliknya. Aku cumbu dan ciumi dengan lembut. Tapi…sepintas aku ingat Novi lagi dan akupun menghentikan aktifitasku. “Kok berhenti…” Rasya pasti sedang mulai terangsang. “Maaf Rasy…aku ga konsen banyak pekerjaan…”.

“Ya sudah…” ujarnay tersungut sambil mengancing kembali blousnya terus berlalu.

Sore itu aku sedang membantu persalinan, sengaja aku panggil Novi untuk mendampingiku. Wajahnya senang sekali karena jarang mendapat kesempatan untuk mendampingi dokter saat persalinan seperti ini. Tidak mungkin kan semua masuk, ya aku beralasan yang lain tunggu giliran. DIa berusaha menjadi asistenku dengan baik, saat memebrikan gunting aku sengaja pura-pura tidak tahu menyentuh tangannya…tapi langsung dia tarik. Gagal lagi upayaku…tapi aku sudha senang dengan melihat wajahnya dari dekat selama persalinan itu. Sekeluar dari ruang bersalin “Terima kasih ya kak…jarang ada kesempatan begitu…”. “Kamu mau aku bikin begitu…” sambilku melirik seorang ibu hamil yang kebetulan lewat. “yee…ga lah, makanya cepet cari istri sana…” sambil tersenyum dan berlalu. Aku kaget…kok dia tau ya…

Sore itu langin mendung dan gelap sekali. Hujan mulai turun rintik-rintik, aku memacu FORTUNER ku ke luar ruang parkir. Aku melihat Novi berlari keluar sambil menutupi kepalanya dengan tas agar tidak terkena hujan. “kesempatan”…tin..tin..aku klakson dia. “Mau pulang? bareng aja yuk…kayaknya mau hujan besar nih” selalu saja aku cari kesempatan. “Terima kasih kak…aku naik angkot saja…sudah biasa kok” katanya. hujanpun makin deras

“bener lho…ga apa-apa kok aku antar kamu sampe kos”
“Terima kasih kak, ga enak kalau dilihat orang bisa jadi fitnah” mhh…gilaa…ini semakin membuatku jatuh cinta sama dia, aku janji dalam hati, kalau saja aku bisa dapatkan dia aku akan putuskan semua affairku, aku benar-benar jatuh cinta pada dia. Tidak berapa lama hujan semakin deras, bahkan aku sulit melihat jalan saking derasnya hujan. Sampai aku tertidur jam 10 malam ini hujan masih juga belum berhenti.

Keesokan harinya, aku harus membantu persalinan lagi dan aku mencari Novi.

“Novi tidak masuk hari ini dok” sahut Rinda teman sekampusnya sambil membedong bayi di ruang bayi
“Dia sakit? aku mau minta tolong bantu persalinan lagi” kataku
“Tidak tau dok…saya tidak dapat kabarnya” sahutnya sambil melihatku dengan sopan.

AKu lihat Rinda manis juga, berjilbab lebar sama dengan Novi, walau tidak secantik Novi, Rinda bisa juga dikatakan high quality. Tingginya paling hanya 155 atau 160 cm, tapi tubuhnya proporsional. Dadanya tidak sampai terlihat betul lekukannya seperti Novi, kulitnya kuning bersih, kacamata yang dia kenakan semakin membuatntya lebih terlihat anggun. Aku pandangi seluruh tubuhnya, berbeda juga dengan Novi, dia tidak sungkan untuk berbicara langsung dan melihatku, walaupun dia juga sama-sama menjaga pergaulan.

“Ya sudah kamu saja ya…bantu saya persalinan…”
dia tersenyum senang “Terima kasih dok…”

Keesokan harinya aku masih belum menemukan Novi. akhirnya aku di bantu Rinda lagi “Kamu tau nomor telepon atau kos Novi Rin..”

“Tidak dok…kita beda kos…kenapa gitu?”
“mhh..atau dokter…hihihi…suka sama dia ya” sahutnya sambil tersenyum
“tidak…cuma dia itu cekatan dan pintar…makanya saya suka sekali kalau diasisteni dia…lagian juga dia ngga akan mau sama aku ini”
“Iya dok…banyak yang sudha mau khitbah dia..tapi dia tidak mau…dia mau selesaikan dulu kuliahnya…dia itu baik dan cantik lagi” sambil mengikuti langkahku di ruang persalinan
“Kamu juga cantik…” aku mulai mengeluarkan racunku, kalau ga dapet yang poin 9 ya minimal 7 atau 8 juga tidak apa-apa. Yang penting aku pengen sekali bisa memerawani wanita berjilbab lebar ini. Karena setauku mereka selalu menjaga diri dan pergaulannya. Tantangan tersendiri untuk aku.
   
Rinda tidak menjawab, hanya tersenyum sambil menunduk.

Hari keempat baru kulihat Novi datang, namun tak seperti biasanya. Biasanya Novi selalu ceria, kali ini tidak. Wajahnya murung dan tatapannya kosong. Kulihat teman-temannya berusaha bertanya dan berkumpul di sekitarnya. Entah apa yang mereka bicarakan terkadang Novi tersenyum walau getir.

Saat istirahat ku coba dekati. “Kamu sakit Nov?”
“Nggak kak” lemah sekali bicaranya
“Kenapa kamu murung, ada masalah?”

“ah nggak kok” Novi mencoba tersenyum walau aku lihat tidak bisa menutupi kemurungannya. “Ngga ada masalah cuma agak kurang sehat aja, maaf saya mau makan dulu kak” sambil berlalu meninggalkanku.
“Ya sudah kalau kamu ngga apa-apa, kalau kamu butuh bantuan jangan ragu minta tolong ke aku ya”
“iya kak, terima kasih”

Esokan hari-nya hari jum’at, aku berencana pulang agak cepat. Maksudku, aku mau tidur dulu sebelum agak malam nanti aku bangun dan pergi clubbing di club terkenal di kota ini. Ketika aku sedang membereskan buku dan berkas yang aku masukkan ke tas, tiba-tiba pintu kantorku di ketuk, “Silahkan masuk”.

“Maaf, apa saya mengganggu kakak…” aku lihat sesosok wanita dengan kemeja pink berbalut blazer putik khas dokter, jilbab pink dan rok putih. Cantik sekali dia terlihat. Wajahnya sambil agak menunduk walau dia coba beranikan diri melihat wajahku.
“Ada apa Nov, tidak menggnggu kok, saya sedang membereskan berkas” ujarku santai. “Ada yang bisa saya bantu?”
“Kakak besok ada acara?”

 AKu tersentak, tumben sekali dia bicara ini. “Tidak…tidak…ada apa? besok aku bebas kok” Aku melupakan janjiku untuk bertemu Dian, passienku yang pernah aku tolong persalinannya. Dia hamil oleh pacarnya, tapi kemudian pacarnya pergi tidak bertanggung jawab. Karena aku yang menolongnya hubungan kamipun dekat, dan tidak perlu dijelaskan detail apa yang kami lakukan, karena bukan inti dari cerita ini, yang pasti kami lakukan dengan aman.

“Saya mau minta tolong, besok aku mau pindah kos, apa kakak bisa bantu bawakan barang”
“Oh…tentu, jam berapa?”
“AKu tunggu di kos ku ya kak, jam 9, sini alamatnya saya tuliskan dulu” Novipun menuliskan alamat pada secarik kertas di atas mejaku, aku terus memandanginya tanpa berkedip. perfect girl.
“Terima kasih kak, maaf sekali saya sudah merepotkan” sambi memberikan kertas kepadaku, sedikit nakal aku pura-pura tidak sengaja menyentuh tangannya. lembut sekali dan…tak seperti biasanya dia menarik tangannya, kali ini dia membiarkan tanganku menyentuh tangannya.

Novi pun berlalu sambil meninggalkan gerak pinggul yang sangat menarik, “aku harus memilikinya”. Aku segara batalkan semua agenda dan janjiku, aku segera tidur dan tidak sabar menunggu datangnya esok. Saat pertama kali berdua dengan dia.

Esokan harinya aku datang tepat waktu di alamat yang sudah diberikannya. Sebuah rumah kos yang cukup besar walau agak tua, bangunan inti pemilik rumah ada di depan, sedangkan bagian depannya gedung baru berlantai 2 dengan pola bangunan khas tempat kos. Aku lihat beberapa orang berkumpul dihalaman depan juga Novi dengan mengenakan jilbab putih, kemej biru dan rok panjang biru donker.

“Kenapa pindah nduk…padahal ibu seneng kamu di sini, kamu suka bantuin ibu” kata seorang wanita berumur lebih dari separuh baya.
“iya bu…aku mau cari suasana lain aja, supaya aku bisa tenang bikin laporan”
“Kalau kak Novi ngga ada, kalau diantara kita ada yang sakit siapa yang bantuin” seorang wanita muda yang aku tebak masih maha siswa juga menimpali.
   
Novi tersenyum sambil mengacak-acak rambut teman kosnya itu “kamu boleh kok main ke sana”. “Bu, kenalkan ini dokter Budi, yang bantuin saya pindahan” sambil mengenalkan aku, tanpa sedikitpun mengenalkan aku pada seorang pria tua yang ada di sebelah ibu kosnya itu. Sama sekali wajahnya tidak bersahabat.
   
“Oala aku kira bojo mu nduk…gantenge…” ku tersenyum dalam hati mendengarkan ucapan ibu kosnya itu
“ah ibu bisa aja…” Novi tersipu. Aku berharap itu menjadi nyata, dan tidak hanya menjadi pacarnya tapi aku bisa mengambil semuanya dari dia.
   
Semua temannya berusaha membantu memasukkan kardus ke dalam fortunerku, tidak lama hanya 1 jam semua barang sudah dimasukkan.
   
Kami pun segera pamit, pertama kali dia duduk bersebelahan denganku. AKu menancap gas stelah sebelumnya melambaikan tangan dulu pada ibu kos itu dan teman-temannya, wajah pria tua yang aku kira adalah suami dari ibu kos itu masih tetap tidak bersahabat. Mataku coba melirik nakal padanya, tatapannya kosong melihat pemandangan di sekitar jendela. Lekukan dadanya begitu nampak dan close up di hadapanku, napasnya naik turun semakin membusungkan dadanya yang tertutup jilbab putihnya. Rok biru donkernya berbahan lembut, sehingga gampang jatuh, aku lihat bagian tengah rok antara kedua pahanya jatuh ke paha sehingga menampakkan bentuk pahanya yang jenjang dan penuh. Novi masih menikmati pemandangan sisi jalan dan tidak sadar kalau aku memperhatikan tubuhnya. Aku memacu mobil menuju alamat yang sudah dia beritahukan sebelumnya.
   
Di perumahan itu, rumah type 21 yang dia tempati. Luas tanahnya masih sangat luas belum termaksimalkan. Sisi kanan kiri rumah masih kosong dan membuat jarak dengan rumah disampingnya. Aku pun segera membantu menurunkan barang dan membereskan barang di rumah tersebut, hanya berdua. aku pandangi wajahnya, perhatikan tiap lekuk tubuhnya yang membuat penisku tagang.

Sore itu aku mandi di rumah kontrakannya, aku tidak pernah lupa membawa alat mandi di mobilku. begitu juga Novi yang mandi sebelum aku, meninggalkan bau harus menyengat di kamar mandi.

“Kak, makan malam di sini saja ya, sudah aku masakkan” tawarnya
“Baik lah, pasti masakannya enak sekali” timpalku, padahal aku masih ingin berlama-lama dengan dia

Selepas makan malam kami pun bercengkrama. Semua barang telah kami rapihkan bersama, hari itu aku habiskan waktu bersama. “Akhirnya selesai juga ya Nov, capek juga ya
” sahutku mencoba mencairkan suasana, sambil duduk di sebelahnya yang sedang mengupaskan mangga untukku. Novi tersenyum manis sekali, “Iya kak, kakak capek ya, mau aku suapin manggana?”

aku kaget dengan tawarannya aku berusaha tenang “boleh”

Dia pun memberikan mangga yang ada ditangannya, dengan nakal aku coba melahap mangga sampai ke jarinya, sehingga bibirku menyentuh jarinya. Dia tarik jarinya dari mulutku pelan sekali, sembil tersenyum. “oh god…sweet” ujarku dalam hati. “Mangganya manis…apalagi sambil lihat kamu” aku memancing. Novi hanya tersenyum, “mau lagi?” tawarnya, akupun mengangguk. Suapan kedua ini jarinya lebih lama berada di dalam mulutku. Sengaja tidak aku lepaskan dan si empunya jari lentik itu tidak keberatan, dia hanya diam menunggu. Tangan kiriku menyentuh tangan kanannya itu lembut, dia tidak menolak. aku tempatkan telapak tangannya yang lembut di pipiku, sambil menatap wajahnya. Wajahnya bersemu merah. Mata kami saling menatap, wajah kami semakin mendekat…dekat dan dekat…sehingga aku rasakan nafasnya menentuh wajahku. Tangan kananku meraih dagunya yang lembut seolah tidak ada tulang di dagunya itu. sedikit aku tarik dagunya sehingga bibirnya terbuka, sengal nafasnya bisa aku rasakan. Ini mungkin rasanya seorang wanita yang pertama kali melakukan kissing, wanita yang selama ini berusaha menjaga kehormatannya dan tidak pernah disentuh siapapun sebelumnya. Matanya terkatup, cantik sekali dia malam ini. Akupun mendekatkan bibirku dengan bibirnya, aku pagut lembut…dia tidak membalas juga tidak menolak. Kembai aku pagut bibirnya, lembut dan manis kurasakan. ku pagut bibir ats dan bawahnya bergantian.

Kali ini dia mulai merespon, dia membalas pagutantu dengan memagut bibirku juga, basah dan indah. Pagutan kami semakin liar, aku pindahkan kedua tanganku disamping wajahnya dengan posisi jari jempol menempel ke pipinya yang lembut. Keempat jariku berada di bawah telinganya yang masih tertutup jilbab. aku semakin menarik wajahnya mendekatiku, kecupanku semakin liar yang aku yakin membangkitkan gairahnya. “mhh…ummm….aummmmm…” bergantian kami mengecupi bibir kami. Kini tangan kiriku melingkari leher hingga kepundak belakangnya, sedangkan tangan kananku menyusup melalui bawah jilbab putihnya yang lebar kemudian mencari gundukan lembut tepat di dadanya. Tangan kananku menyentuh sebongkah gundukan lembut yang masih tertutup bra. “Mhh…payudara yang snagat indah” tangan kananku pun mulai meremas lembut payudara itu. “ehhhmmm…mhhmhh…mmhhhhh” Novi kaget dan mendesah sambil tetap berpagutan dengan bibirku. Sekiatr 2 menit meremas remas dada kirinya, tangan kananku mencoba mencari kancing kemejanya. Dan ku buka satu demi satu hingga meninggalkan beberapa kancing bagian bawah yang tetap terpasang. Tangan kananku lebih aktif lgi masuk ke dalam kemejanya, benar saj, gundukan itu sangat lembut, ketika kulit tanganku bersentuhan dengan kulit payudaranya yang halus sekali. tanganku menyusup diantar bra dan payudaranya, meremas lembut dan sesekali memilin putingnya yang kecil dan nampak sudah mengeras. “mhhh…ummmmm,….aahhh,…mmhh…..m mmm….mmmmphh….” mulutny atreus meracau mencoba menikmati setiap remasanku, matanya masih saja terpejam seolah dia tidak mau melihat kejadian ini atau dia sedang berusaha benar-benar meresapi rangsangan yang aku buat.

AKu tarik pundaknya sehingga tubuhnya terbaring ke samping kiriku, dan aku pun menarik bibirku dari bibirnya dengan sedikit suara kecupan yang menggambarkan dua bibir yang sudah lengket dan sulit dilepaskan. “mhuachh…aahhh” wajahnya memerah dan matanya masih terpejam, cantik sekali. Kini tangan kananku mengangkat jilbabnya ke atas, memberikan ruang agar kepalaku bisa masuk kedalamnya. AKu mencium bau harum dari keringatnya yang mulai mengalir. Dalam keremangan aku milihat leher jenjangnya yang putih dan halus, tanpa membiarkan waktu berlalu aku segera mengecupnya lembut dan kecupanku semakin ganas di lehernya “aahhh….eengg…ehhhh…aahhh….aaa hhh….” mulutnya tak berhenti meracau. Tangan kananya meraih belakang kepalaku dan menekankan kepalaku agar semakin menempel di lehernya, sedangkan tangan kirinya mendekap punggungku. Untungnya jarang rumah ini dengan rumah sebelah lumayan jauh, sehingga desahan kami tidak terdengar oleh rumah sebelah. Aku tidak lupa meninggalkan cupang di lehernya, lalu ciumanku pun turun ke dadanya. Tangan kananku mencari sesuatu di balik punggungnya, ya kait bra.

Setelah aku dapatkan langsung aku lepaskan. Terlepaslah bra yang selama ini menutupi keduap payudara indah itu agar tidak meloncat keluar. lalu tangan kananku menarik bra agak ke atas ke leher Novi, sehingga terpampang dua gunung kembar yang sangat mengagumkan. Benar saja 36C. Aku mulai mencium payudara kanan novi, aku lakukan masih di dalam jilbabnya, dan akupun tidak melepas semua kancing kemejanya, sehingga tidak semua bagian tubuhnya terlihat. Namun, itu membuat sensasi percintaan semakin terasa, tangan kananku sibuk meremas payudar akananya yang saat ini sudha tidak berpenutup lagi. “aaahhhh…kaaakk….ahhh…..mhhh…k ak…..aduuhh…..mhh….. ” Novi tidak kuat menahan rangsangan ini, kepalanya menggeleng ke samping kanan dan kiri, tangan kanannya semakin kuat membekap wajahku ke arah dadanya. Kini tangan kananku melepas remasan di dadanya, mulai turun ke bawah, menyentuh kakinya yang masih ber kaos kaki. tangan kananku menarik roknya menyusuri betis yang tertutup kaos kaki panjang hampir selutut, setelah itu tanganku menemukan kulit halus yang putih. Tangan kananku menyusuri paha kirinya dan membuat roknya terangkat sebatas perut. tangan kananku membelai-belai paha kirinya dan ciumanku sekarang sudah mendarat di payudara kirinya. “ahhh…kaaaakkk….kakaaa….kk…ahh …”, nafas Novi semakin tersengal-sengal, aku tidak lupa meninggalkan cupang juga di payudara kirinya yang sangat lembut. Penisku semakin tegang.

Lalu aku tarik wajahku dari dadanya, aku duduk di samping tubuhnya yang terbaring. Bulir keringat mulai membasahi wajahnya yang putih, nafasnya tersengal, matany amasih terpejam, bibirnya terbuka sedikit. Rok bagian kiri sudah terangkat sampai ke perut, menyisakan pemandangan paha putih jenjang nan indah, namun betisnya tertutup kaos kaki yang cukup panjang. Tangan kananku masuk ke bawah kedua lututnya, tangan kiriku masuk ke dalam lehernya, aku pun memagutnya lagi dan dia faham apa yang aku maksud. Dia kalungkan kedua tangannya ke belakang kepalaku. “Jangan di sini ya sayang…kita masuk saja ke dalam…” ujarku sambil mengangkatnya, birbir kami tak henti berpagutan. Lalu aku rbahkan tubuhnya ke kasur busa tanpa dipan khas milik anak kos. nafasnya terus tersengal, kedua tangannya meremas kain sprei kasurnya itu. Kini aku berada di kedua kakinya, aku coba tarik roknya sampai sebatas perut dan aku kangkangkan kakinya. Ciumanku mendarat di bagian bawah perut, “eenngg…ahhh…” aku tau dia merasa geli dan terangsang hebat, sambil kedua tanganku mencoba menurunkan celana dalamnya. Gerak tubuhnya pun tidak menggambarkan penolakan, bahkan dia agak mengangkat pantatnya ketika tangan ku mencoba melepas celana dalamnya sehingga mudah melewati bagian pantan dan tidak berapa lama terlepas sudah celana penutup itu. Vagina muda berwarna pink yang sangat indah, ditumbuhi bulu halus yang rapih tercukup. Baunya pun sangat wangi.

Tapi aku tidak ingin buru-buru, aku ingin Novi membiasakan suasananya dulu. ciumanku jatuh ke pahanya, ke bagian sensitif paha belakang sambil mengangkat kakinya ke atas. lalu pada sat yang tepat aku mulai turunkan ciumanku di antara selangkangannya. “kaakk…ahh…”, aku mencoba menjilati bagian luar vaginanya dari bawah ke atas, vagina itu mulai lembab dan basah. Lalu aku renggangkan lebih luas lagi kakinya, dan aku sibak labia mayoda dan labia minora vaginanya, aku temukan lubang ke wanitaan yang masih sempit namun berwarna merah seakan bekas luka atau lecet. AKu tidak mempedulukan, karena aku melihat cairan bening meleleh dari dalam lubang kewanitaan Novi, lalu aku jilati dan lidahku pun nakal mencoba masuk ke dalam lubang kewnitaan itu, terus mencari dan mencari…lalu kecupanku pindah ke atas menemukan benjolan kecil tepat di bawah garis vagina atas, aku gigit-gigit kecil, aku cium aku sedot, tidak ketinggalan tangan kananku mencoba sedikit demi sedikit masuk ke vaginanya. “aahhhhh…uuhhh….mhh….phhh…ahhh …akakak…aahh..kakak… aduuhh…aaahhh…ahhh…” kepalanya bergeleng tidak teratur ke kanan dan kekiri, kedua tangannya semakin kuat menggenggam sprei yang dikenakan pada kasur busa tersebut. ciumanku semakin kuat dan ganas, cairan kewanitaan semakin deras keluar dari lubang kewanitaan Novi. secara bergantian lidahku merangsang lubang vagina dan clitoris, dan tangan kananku pun tidak tinggal dia. Jika lidahku sedang merangsang klitoris maka jari tangan kananku berusaha meransang pubang vagina, juga ketika lidahku bermain-main dan mencoba masuk lebih dalam ke lubang vagina, jempol tanganku merangang dengan menggesek dan menekan-nekan clitoris Novi. “aaahhh….aaaaa…uuuu…enhhhh…eee mmm…ahh…aaaa….” Tangan kananya sekarang meremas-remas rambutku dan menekan kepalaku agar lebih dalam lagi mengeksplorasi vaginanya.

sekitar 15 menit aku mengekplor vaginanya, dia menjambak rambutku dan kemudian mendorongku. Sekarang posisi kami sama-sama duduk, nafasnya tersengal-sengal tapi sekarang dia berana membuka matanya menatapku, keringat mengucur dari tubh kami. Tiba-tiba bibirnya langsung menyerbu bibirku, ciuman kali ini amat liar terkadang gigi kami beradu, lidah kami saliang bertukar ludah, lidahku coba masuk ke rongga mulutnya, menjilati dinding-dinding mulutnya. AKu sangat kaget ketika tangannya menarik kaosku ke atas, melewati mulut kami yang tengah beradu, kemudian ciumannya turun ke leherku dan ke dadaku. Tanganya tidak berhenti sampai di situ, dia mulai membuka ikat pinggang celanaku, saat bibirnya masih menciumi dadaku, tangannya menurunkan celanaku dan kemudian celana dalamku.

Penisku yang diameternya 6 cm dan panjangnya hampir 20 cm mengacung tegak, kini tangan kananya menggengam penisku, aku pun berdiri dan kini wajah ayunya berada di depan penisku hanya beberapa senti saja. ku lihat dia menelan ludah, apa mungkin dia kaget dengan ukuran ini atau mungkin dia masih ragu melakukan ini. Aku pegang kepalanya yang masih menggunakan jilbab putih yang mulai kusut. kudekatkan penisku dengan bibirnya, bibirnya masih terkatup ketika ujung penisku menempel pada bibirnya, mungkin dia masih bingung apa yang dilakukannya. “Kulum sayang…ciumi sayang…ayo…” lalu dia buka bibirnya sedikit dan mencium ujung penisku, kaku, tapi menimbulkan sensasi yang dahsyat, selain karena bibirnya yang lembut, hangat dan basah menyentuh ujung penisku, melihat seorang wanita yang masih berpakaian lengkap dengan jilbabnya itu hal yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. “cuup..mppuhmm..uhhmm…” bibirnya berkali-kali mengulum ujung penisku, sedikit-demi sedikit kulumannya semakin masuk. AKu lihat dia masih kaku dan belum lihat melakukan itu, tapi bagiku sensasi luar biasa. “mhhh…aauuuummm…uummhh”

akhirnya mulutnya berani memasukkan penisku, walau tidak sampai masuk semua, karena penisku terlalu panjang dan itu akan menyakitkannya. “shh…ahh…terus Vi…keluar masukin…” Novipun mengikuti perintahku dia memaju mundurkan kepalanya. “aahh…sayang…terus”…”mhh..uhmm hh..cuuupp..muuh” Novi terus melakukan aktifitasnya. hanya 5 menit lalu dia berhenti, “Kak…Novi ngga tahan…” diapun menarik tubuhku dan aku kini sama-sama duduk berhadapan. Aku tahun, dia dalam kondisi puncak, dia tidak dapat lagi menahan libidonya, akupun merebahkannya dan menindihnya. AKu regangkan kedua kakinya. Novi tampak pasrah dia memandangiku dan memperhatikan penisku yang tepat dihadapan vaginanya. Aku lupa sesuatu, segera ku raih celanaku yang tercecer di samping dan mengambil sesuatu di dompet. Ya, aku selalus edia kondom di dompet setelah ku buka dan akan kupasangkan, Novi menampik tanganku “ngga usah pake itu kak…aku ingin jadi milik kakak seutuhnya” aku tersentak dengan ucapannya “Kamu yakin Nov?” Novi mengangguk.

Kini kuarahkan ujung penisku mendekati lubang kewanitaannya “Tahan ya Vi…agak sakit…” Tangan kananku menggenggam batang penis dan digesek-gesekkan pada clitoris dan bibir kemaluan Novi, hingga Novi merintih-rintih kenikmatan dan badannya tersentak-sentak. Aku terus berusaha menekan senjataku ke dalam kemaluan Novi yang memang sudah sangat basah itu.

Pelahan-lahan kepala penisku menerobos masuk membelah bibir kemaluan Novi. “Tahan kaak…sakii..t” dia merintih sambi menggigit bibir bawahnya. Aku pun menghentikan kegiatanku sementara, sambil menunggu aku maju mundurkan kepalpenisku ke bibir kemaluannya supaya bibir kemaluannya mulai menyesuaikan. Matanya masih terpejam dan terus menggigit bibir bawahnya, nafasnya tersengal. Sedikit demi sedikit aku masukkan kembali, pelan tapi pasti. Setiap penisku masuk novi melengguh menahan sakit. Vaginanya masih sempit tapi tanpa halangan penisku mulai masuk ke dalam. Dengan kasar Aku tiba-tiba menekan pantatku kuat-kuat ke depan sehingga pinggulku menempel ketat pada pinggul Novi. Dengan tak kuasa menahan diri dan berteriak, mungkin sakit. Dari mulut Novi terdengar jeritan halus tertahan, “Aduuuh!.., ooooooohh.., aahh…sakii…t..kaak..”, disertai badannya yang tertekuk ke atas dan kedua tangan Novi mencengkeram dengan kuat pinggangku.

Beberapa saat kemudian aku mulai menggoyangkan pinggulku, mula-mula perlahan, kemudian makin lama semakin cepat dan bergerak dengan kecepatan tinggi diantara kedua paha halus gadis ayu tersebut. Novi berusaha memegang lenganku, sementara tubuhnya bergetar dan terlonjak dengan hebat akibat dorongan dan tarikan penisku pada kemaluannya, giginya bergemeletuk dan kepalanya menggeleng-geleng ke kiri kanan di atas meja. Novi mencoba memaksa kelopak matanya yang terasa berat untuk membukanya sebentar dan melihat wajahku, dengan takjub. Novi berusaha bernafas dan …:” “kaa..kk…, aahh…, ooohh…, ssshh”, sementara aku tersebut terus menyetubuhinya dengan ganas.

Novi sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap kali Aku menggerakkan tubuhku, gesekan demi gesekan di dinding liang vaginanya. Setiap kali aku menarik penisnya keluar, dan menekan masuk penisku ke dalam vagina Novi, maka klitoris Novi terjepit pada batang penisku dan terdorong masuk kemudian tergesek-gesek dengan batang penisku yang berurat itu. Hal ini menimbulkan suatu perasaan geli yang dahsyat, yang mengakibatkan seluruh badan Novi menggeliat dan terlonjak, sampai badannya tertekuk ke atas menahan sensasi kenikmatan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Sementara tanganku yang lain tidak dibiarkan menganggur, Tanganku merengkuh punggungnya yang melengkung menahan nikmat, kemudia aku sibak jilbabnya dan terlihat dua payudara indahnya yang masih sembunyi dibalik kemeja yang sudha terbuka kancing bagian atasnya, branya pun sudha tersingkap ke atas menambah sensualitas pemandangan saat itu. Aku tarik punggungnya sehingga maskin melengkung ke atas, aku pun terus bermain-main pada bagian dada Novi dan Mencium dan kanag menggigit kedua payudara Novi secara bergantian. Ia berusaha menggerakkan pinggulnya, akan tetapi paha, bokong dan kakinya mati rasa. Tapi ia mencoba berusaha membuatku segera mencapai klimaks dengan memutar bokongnya, menjepitkan pahanya, akan tetapi aku terus menyetubuhinya dan tidak juga mencapai klimaks.

Ia memiringkan kepalanya, dan terdengar erangan panjang keluar dari mulutnya yang mungil, “Ooooh…, ooooooh…, aahhmm…, ssstthh!”. Gadis ayu itu Semakin erat mendekap kepalaku agar semakin rekat dengan payudaranya, aku tahu pelukan itu adalah penyaluran dari rasa nikmat dan klimaks yang mungkin sebentar lagi dia rasakan. Kedua pahanya mengejang serta menjepit dengan kencang, menekuk ibu jari kakinya, membiarkan bokongnya naik-turun berkali-kali, keseluruhan badannya berkelonjotan, menjerit serak dan…, akhirnya larut dalam orgasme total yang dengan dahsyat melandanya, diikuti dengan suatu kekosongan melanda dirinya dan keseluruhan tubuhnya merasakan lemas seakan-akan seluruh tulangnya copot berantakan. Novi terkulai lemas tak berdaya di atas kasur dengan kedua tangannya terentang dan pahanya terkangkang lebar-lebar dimana penisku tetap terjepit di dalam liang vaginanya. Itu lah pertama kali dia merasakan indahnya orgasme.

Selama proses orgasme yang dialami Novi ini berlangsung, memberikan suatu kenikmatan yang hebat yang dirasakan olehku, dimana penisku yang masih terbenam dan terjepit di dalam liang vagina Novi dan merasakan suatu sensasi luar biasa, batang penisku serasa terbungkus dengan keras oleh sesuatu yang lembut licin yang terasa mengurut-urut seluruha penisku, terlebih-lebih pada bagian kepala penisku setiap terjadi kontraksi pada dinding vagina Novi, yang diakhiri dengan siraman cairan panas. Perasaanku seakan-akan menggila melihat Novi yang begitu cantik dan ayu itu tergelatak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yang kuning langsat mungil itu menjepit dengan ketat batang penisnku.

Tidak sampai di situ, beberapa menit kemudian Aku membalik tubuh Novi yang telah lemas itu hingga sekarang Novi setengah berdiri tertelungkup di dipan dengan kaki terjurai ke lantai, sehingga posisi pantatnya menungging ke arahku. Aku ingin melakukan doggy style, tanganku kini lebih leluasa meremas-remas kedua buah payudara Novi yang kini menggantung ke bawah, tangunku menyusup lewat kemeja bagian bawah. Dengan kedua kaki setengah tertekuk, secara perlahan-lahan aku menggosok-gosok kepala penisku yang telah licin oleh cairan pelumas yang keluar dari dalam vagina Novi dan menempatkan kepala penisku pada bibir kemaluan Novi dari belakang.

Dengan sedikit dorongan, kepala penisku tersebut membelah dan terjepit dengan kuat oleh bibir-bibir kemaluan Novi, novi melengguh agak kencang..”aahhgg….” ketika penisku mulai menyeruak ke dalam vaginanya lagi. Kedua tanganku memegang pinggul Novi dan mengangkatnya sedikit ke atas sehingga posisi bagian bawah badan Novi tidak terletak pada dipan lagi, hanya kedua tangannya yang masih bertumpu pada kasur. Kedua kaki Novi dikaitkan pada pahaku. Kutarik pinggul Novi ke arahku, berbarengan dengan mendorong pantatnya ke depan, sehingga disertai keluhan panjang yang keluar dari mulut Iffa, “Oooooooh…aahh…shhh…ahh….!”, penisku tersebut terus menerobos masuk ke dalam liang vaginanya dan Aku terus menekan pantatnya sehingga perutnyaku menempel ketat pada pantat Novi yang setengah terangkat. Aku memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutku mendesis-desis keenakan merasakan penisku terjepit dan tergesek-gesek di dalam lubang vagina Novi yang ketat itu. “Ahh…ahhh…aahh…kak..a.duuu..hh …mhh…teruss…” mulutnya terus mengaduh, tanda nikmat tiada tara yang dia rasakan.

Tubuhny amaju mundur terdorong desakan penisku. Karena bagian pantat lebih tinggi dari kepala sehingga kemejanya turn ke bawah memperlihatkan pungguh mulus dan putih yang sebelumnya tidak pernah dilihat siapapun. Tangannya sambil terus meremas seprei dan merebahkan kepanaya di kasur. “shhh…ahh..kakk…aahh..aduuhh…k ak….” semakin kencang teriakannya semakin menunjukkan kalau dia akan merasakan klimaks untuk kedua kalinya. AKupun mempercepat doronganku. “terus..kak…ahh…jangan berhenti…ahh…kak,…” Novi meracau semakin tidak karuan. dan….diapun mendongakkan kepalanya ke atas disertai lengguhan panjang “aaaaaaa……….hhhhhh….” dia klimaks untuk kedua kalinya. AKu cabut penisku dari lubang vaginanya, aku lihat cairan bening semakin banyak meleleh dari vaginanya. Tubuhnya melemas dan lunglai ketika aku lepaskan. Navasnya tersengal, pakaian dan jilbabnya kusut tak karuan. Keringat membuat pakaian dia yang tidak dilepas sama-sakeli menjadi basah. Namun dia memang wanita yang pandai merawat tubuhnya, bahkan keringatnya pun harus sekali baunya.

Setelah aku biarkan dia istirahat beberapa menit sambil meresapi orgasme untuk keduakalinya. Kemudian Aku merubah posisi permainan, dengan duduk di sisi tempat tidur dan Novi kutarik duduk menghadap sambil mengangkang pada pangkuanku. Aku menempatkan penisku pada bibir kemaluan Novi yang tampak pasrah dengan perlakuanku, Lalu aku mendorong sehingga kepala penisku masuk terjepit dalam liang kewanitaan Novi, sedangkan tangan kiriku memeluk pinggul Novi dan menariknya merapat pada badanku, sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti penisku menerobos masuk ke dalam kemaluan Novi. Tangan kananku memeluk punggung Novi dan menekannya rapat-rapat hingga kini badan Novi melekat pada badanku. Kepala Novi tertengadah ke atas, pasrah dengan matanya setengah terkatup menahan kenikmatan yang melandanya sehingga dengan bebasnya mulutku bisa melumat bibir Novi yang agak basah terbuka itu.

Dengan sisa tenaganya Novi mulai memacu dan terus menggoyang pinggulnya, memutar-mutar ke kiri dan ke kanan serta melingkar, sehingga penisku seakan mengaduk-aduk dalam vaginanya sampai terasa di perutnya. Karena stamina yang sudha terkuras dengan dua klimaks yang didapatnya, goyangan Novis emakin melemah. Aku pindahkan kedua tanganku ke arah pinggannya dan tanganku mulai membantu mengangkat dan mendorong pinggul Novi agar terus bergooyang. Aku ihat penisku timbul tenggelam dibekap lubang vaginanya yang hangat. Rintihan tak pernah berhenti keluar dari mulutnya. “shh…ah…sshhh…ahhh..” Goyangannya teratur, setelah sekian lama dengan posisi itu, novi mulai bangkit lagi libidonya, dengan tenaga sisa dia mulai membantu tangaku dengan menggerakkan pinggulnya lebih cepat lagi. Kedua tangannya kini merangkul kepalaku dan membenamkannya ke kedua gunug kembarnya yang besar dan halus. Aku tahu dia akan mengalami klimaksnya yang ketiga. Aku kulum dan lumat payudaranya, kepala novi menengadah merasakan nikmat yang tiada tara atas rangsangan pada dua titik tersensitifnya. Tak berselang kemudian, Novi merasaka sesuatu yang sebentar lagi akan kembali melandanya. Terus…, terus…, Novi tak peduli lagi dengan gerakannya yang agak brutal ataupun suaranya yang kadang-kadang memekik lirih menahan rasa yang luar biasa itu. Dan ketika klimaks itu datang lagi, Novi tak peduli lagi, “Aaduuuh…, eeeehm..ahh…kaa..kk…aahhh…”, Novi memekik lirih sambil menjambak rambutku memeluknya dengan kencang itu. Dunia serasa berputar. Sekujur tubuhnya mengejang, terhentak-hentak di atas pangkuanku.

Kemudian kembaliku gendong dan meletakkan Novi di atas meja dengan pantat Novi terletak pada tepi dipan dan kasur, kedua kakinya terjulur ke lantai. Aku mengambil posisi diantara kedua paha Novi yang kutarik mengangkang, dan dengan tangan kananku menuntun penisku ke dalam lubang vagina Novi yang telah siap di depannya. Aku mendorong penisku masuk ke dalam dan menekan badannya. Desah nafasnya mendengus-dengus seperti kuda liar, sementara goyangan pinggulnya pun semakin cepat dan kasar. Peluhnya sudah penuh membasahi sekujur tubuhnya dan tubuh Novi yang terkapar lemas dan pasrah terhadap apa yang akan aku lakukan.

Badan gadis itu terlonjak-lonjak mengikuti tekanan dan tarikan penisku. Novi benar-benar telah KO dan dibuat benar-benar tidak berdaya, hanya erangan-erangan halus yang keluar dari mulutnya disertai pandangan memelas sayu, kedua tangannya mencengkeram Sprei. Dan aku sekarang merasa sesuatu dorongan yang keras seakan-akan mendesak dari dalam penisku yang menimbulkan perasaan geli pada ujung penisku. Aku mengeram panjang dengan suara tertahan, “Agh…, terus”, dan pinggulku menekan habis pada pinggul gadis yang telah tidak berdaya itu, sehingga buah pelirku menempel ketat dan batang penisku terbenam seluruhnya di dalam liang vagina Novi. Dengan suatu lenguhan panjang, “Sssh…, ooooh!”, sambil membuat gerakan-gerakan memutar pantatnya, aku merasakan denyutan-denyutan kenikmatan yang diakibatkan oleh krucil.netan air maninya ke dalam vagina Novi. Ada kurang lebih lima detik aku tertelungkup di atas badan gadis ayu tersebut, dengan seluruh tubuhku bergetar hebat dilanda kenikmatan orgasme yang dahsyat itu. Dan pada saat yang bersamaan Novi yang telah terkapar lemas tak berdaya itu merasakan suatu krucil.netan hangat dari pancaran cairan kental hangat ku yang menyiram ke seluruh rongga vaginanya.

Aku melihatnya lemas dengan jilbab dan pakaian yang sudah nggak keruan bentuknya lagi. aku melihatnya menunduk sedih sambil menangis. AKu faham, gadis seperti dia tidak mungkin mudah untuk melakukan hal ini, tapi kali ini aku benar-benar membuatnya tak berdaya dan mengikuti nafsu duniawi. “Kak…” dia membuka perakapan ditengah hening kami menikmati pertempuran yang baru saja selesai. “Ya sayang…” sambil ku peluk dia.
    “Kakak mau tanggung jawab kan?”

“Kakak mau menikahi Novi kan?” parau suaranya terdengar
Aku tersentak aku tak menyangka kalau dia langsungmengatakan itu. Tapi aku benar-benar tidak tega melihat kondisinya yang sudah menyerahkan semuanya kepadaku. Aku pun ingin memilikinya dan mengakhiri semua kebiasan burukku. AKu berjanji meninggalkan pacarku kalau dia mau menikah denganku, kenyataannya sekarang itu sudah di depan mata.

“i..iya..Nov…kakak akan tanggung jawab…kakak akan menikahi kamu” sahutku. Dalam wajah sedihnya kuliah bibirnya menyunggingkan sedikit senyum. Dan kamipun tertidur dengan saling memeluk seakan berharap agar pagi tak segera hadir.

- end -

Makanan Untuk Memacu Gairah SEX


Jauh sebelum ditemukan obat penambah gairah seperti Viagra dan sejenisnya, sejarah manusia mencatat beberapa jenis bahan pangan maupun minuman yang dipercaya mampu mendongkrak gairah seks, yakni asparagus, kopi, ginseng, dan lainnya. Bahkan, ada camilan penambah gairah yang perlu dicoba.
Ritual bercinta merupakan saat-saat menyenangkan bagi semua pasangan. Sepintas kecupan bibir atau sedikit usapan di tengkuk sudah cukup membakar libodo atau api gairah untuk bercinta. Namun, bila sudah jadi rutinitas, bisa jadi akan muncul komentar, "Wah, kok itu lagi, itu lagi!"

Jika sudah begitu, semua pasangan tentu perlu lebih kreatif untuk mengeksplorasi daya imajinasinya. Mencoba berbagai gaya bercinta ala Kamasutra bisa sangat menantang dan menggairahkan. Mungkin itu solusi yang bisa dipilih, tetapi 'gaya aneh' bukan tidak mungkin justru memicu masalah.

Ada cara yang lebih sederhana tetapi berefek tak kalah dahsyat, yakni memilih beberapa jenis bahan pangan atau minuman yang bisa mendongkrak gairah seksual. Asparagus, cabai merah, cokelat, kopi, ginkgo, ginseng, maupun tiram dipercaya mampu menjadi Viagra alami untuk meningkatkan laju gairah maupun libido. Berikut uraian lengkapnya :

1. Asparagus
Sayuran istimewa ini terbukti sebagai pemasok vitamin E yang potensial. Vitamin E seringkali dihubungkan dengan peningkatan produksi hormon seksual. Selain lezat diolah menjadi beragam masakan, asparagus juga mempunyai kandungan gizi yang sangat baik. Selain vitamin E, asparagus juga mengandung mineral, kalsium, potasium, serta vitamin A dan D.

Cara terbaik memasak asparagus adalah dengan mengukusnya agar rasa dan vitaminnya tidak hilang. Hati-hati, jangan memasak terlalu lama agar rasanya tidak berubah jadi pahit. Sebelum dimasak, cuci dahulu di bawah air yang mengalir, lalu patahkan bagian bawahnya yang keras.

2. Cabai Merah
Bisa jadi rasa cabai merah adalah analogi yang pas untuk menggambarkan libido yang selalu menyala atau hot. Kaya dengan kandungan capsaicin, yakni senyawa kimia yang mempu memberikan rangsangan positif pada kerja saraf, sehingga mampu meningkatkan kerja aliran darah dan meredam rasa sakit pada sendi.

Tahun 1997 Dr. Michael Catherine, ilmuwan Amerika Serikat dari Jurusan Farmakologi Sel dan Molekul Universitas California, San Fransisco, meneliti kandungan kimia cabai yang disebut sebagai capsaicin. Penelitan menghubungkan rasa pedas cabai dengan meningkatnya gairah karena stimulan capsaicin. Meski bermanfaat mendongkrak libodo, sebaiknya konsumsi cabai dibatasi, terlebih bagi mereka yang memiliki masalah dengan pencernaan, lambung, maupun gangguan usus. Manfaatkan cabai dalam bentuk sambal yang dicampur lalapan atau tomat segar.

3. Cokelat
Sudah sejak lama cokelat diidentikkan sebagai camilan yang mampu meningkatkan gairah maupun libido, baik laki-laki maupun perempuan. Alasannya, karena cokelat mengandung phenylethylamine, senyawa alami antidepresi dan stimulan andrenalin yang sering disebut dengan "molekul cinta'.

Cokelat dikenal oleh penggemarnya lebih 'asyik' daripada ciuman paling hot sekalipun. Studi yang dilakukan para peneliti Inggris ini meyakini satu hal, membiarkan cokelat meleleh di mulut terbukti mampu meningkatkan detak jantung dan lebih mendongkrak gairah daripada berciuman. Kesimpulan ini diungkapkan David Lewis, psikolog dari The Mind Lab Amerika.

Studi tentang cokelat hitam dan gairah seksual juga pernah dilakukan oleh Dr. Andrea Salonia. Cokelat mampu membuat mood lebih terpenuhi karena diprediksi mengandung lebih dari 300 substansi kimia, termasuk kafein dalam jumlah kecil, terobomin, dan phenylethylamine (stimulan yang terkait dengan amfetamin), yang terbukti bisa menaikkan minat dan fungsi seksual.

4. Kopi
Semua orang tahu, kopi asli mengandung kafein tinggi. Penggunaan dalam jumlah terbatas (tak lebih dari dua cangkir sehari) kafein juga dihubungkan dengan rangsangan seksual dan energi. Para peneliti dari Southwestern University, Texas, AS, mengungkapkan bahwa kopi dapat mendongkrak libido perempuan. Untuk mendapatkan manfaat itu, Anda tak perlu jadi pecandu kopi. Bagi sebagian orang yang tidak tahan efek kafein kopi, disarankan untuk memilih kopi jenis cappuccino atau moka. Bila suka, tambahkan sedikit susu atau madu.

5. Ginkgo
Herba yang satu ini sangat populer dan sering dihubungkan dengan kemampuannya memperbaiki daya ingat. Secara khusus dalam kehidupan seks, ginkgo berfungsi sebagai antidepresan atau membuat jadi rileks. Ginkgo memiliki kamampuan meningkatkan aliran darah guna membantu memelihara ereksi yang sempurna. Menurut Journal of Sex Education and Therapy, sebuah studi yang melibatkan sejumlah pria impoten menunjukkan bahwa konsumsi ginkgo biloba menunjukkan efek positif setelah enam minggu. Setelah enam bulan, separuh dari responden mendapatkan ereksi mereka kembali. Secara umum, penggunaan ginkgo dalam bentuk ekstrak untuk dijadikan campuran bahan minuman penghangat atau ramuan lainnya. Ekstrak ginkgo bisa didapat di toko obat tradisional maupun sinse.

6. Ginseng
Hampir sama dengan ginkgo, herba rimpang ini merupakan tonik bagi tubuh untuk memproduksi nitric oxide, senyawa kunci dalam proses terjadinya ereksi. Ada tiga jenis ginseng, yaitu ginseng cina atau korea yang disebut ginseng asia (Panax ginseng); ginseng amerika (Panax quinquefolius), dan ginseng siberia (E. senicosus). Orang Cina percaya, ginseng berkhasiat menambah kekebalan tubuh, meningkatkan gairah seksual, fungsi otak, menambah energi, vitalitas, dan stamina. Ginseng juga memperlancar aliran sirkulasi darah. Ginseng tersedia dalam bentuk teh yang dapat diminum bersama susu, gula, madu, atau campuran jus.

7. Tiram
Bisa jadi inilah jenis seafood (makanan laut) yang layak disebut camilan menggairahkan atau sensual snack. Di kalangan masyarakat luas, tiram sudah lama terkenal sebagai peningkat libido pria. Kandungan sengnya yang tinggi bisa meningkatkan produksi sperma dan hormon testoteron pada tubuh pria. Bukan hanya itu, tiram juga mengandung dopamin, hormon yang akan mendorong kepuasan seksual.

Foto Syur Franda No Sensor

Foto Syur Franda No Sensor - Awal karier Franda adalah saat menjadi finalis MTV VJ Hunt 2007, namun ia tidak memenangkan ajang tersebut. Wanita keturunan tionghoa ini juga sempat menjadi pembawa acara tamu dalam acara musik RCTI, Dahsyat, menggantikan Luna Maya. Dalam acara tersebut, Franda menjadi host wanita bergantian dengan Olla Ramlan, Astrid Tiar, Laura Basuki, Jessica Iskandar dan Fanny Fabriana. Franda juga menjadi pembawa acara Lensa Olahraga & Gallery Sepakbola Indonesia di ANTV.
Berikut ini adalah beberapa foto dari sang artis seksi ini:




Cerita Dewasa: Kencan Di Pulau Dewata



Saya dan Rudi berangkat keBali untuk menghadiri seminar investasi yang diadakan oleh sebuahperusahaan sekuritas ternama di Indonesia. Seminar diadakan di sebuahhotel megah di Nusa Dua. Seminar ini tak hanya mengundang peserta dalamnegeri tetapi juga peserta dari luar negeri. Rudi adalah teman baiksaya dari SMA, dan kebetulan sekarang kita bekerja di satu perusahaan.Bersama Rudi, dari SMA kita telah banyak mengeksplorasi tentang wanitadan seks. Rudi is the master in seducing women. Nama saya Arthur danini kisahku.


Selasa

Saya dan Rudi telah check in di hotel tempat seminar diadakan. Kamidiberi satu kamar untuk berdua. Waktu menunjukkan pukul 13 siang, kamimemutuskan untuk menyewa mobil dan pergi jalan-jalan ke Kuta. Sayabanyak menghabiskan waktu untuk foto-foto obyek yang menarik, sedangkanRudi lebih senang keluar masuk toko mencari souvenir.


Rabu

Jam 8 pagi seminar telah dimulai. Pesertanya cukup banyak, sayataksir ada sekitar 80 orang. Untuk hari ini akan ada 4 session. Sayamelihat makalah seminar cukup banyak dan menarik. Sambil mendengarkanseminar, tak lupa saya mencari-cari yang cantik. Mata saya tertuju padaseorang wanita Chinese yang cantik berambut panjang yang duduk 1 meterdari saya. Rambutnya di beri high light warna merah tua. Ia mengenakanblazer dan rok selutut berwarna biru tua. Sekali-sekali ia menguap laluminum kopi. Selesai session pertama, ada istirahat 15 menit. Sayamemakai kesempatan ini untuk kenalan dengan wanita itu.

"Bagus ya topiknya tadi" kata saya membuka pembicaraan.
"Iya, menarik kok. Pembicaranya juga bagus cara membawakannya"
"Nama saya Arthur" kata saya sambil memberikan kartu namaku
"Oh iya, saya Dewi" katanya sambil mengeluarkan kartu namanya.

Rupanya Dewi bekerja di perusahaan sekuritas saingan perusahaan tempat saya bekerja

"Kamu sendiri saja ke seminar ini?" tanya saya.
"Iya, tadinya teman saya mau datang tapi last minute ada pekerjaan yang tidak bisa ditunda"

Tak lama Rudi menghampiri saya diikuti oleh 1 pria dan 1 wanita. Dua-duanya Chinese.

"Arthur, kenalin nih teman saya dari Singapore. Dulu saya kuliah bareng dengannya" kata Rudi sambil menunjuk ke pria itu.
"Halo, saya Arthur"
"Saya Henry" kata si pria.
"Saya Carol" kata si wanita.

Kami lalu saling berkenalan dan bertukar kartu bisnis. Henry danCarol bekerja di perusahaan sekuritas di Singapore. Carol manis sekali.Tingginya sekitar 165 cm dan dadanya yang membusung terlihat jelasdibalik kemeja tanpa lengan yang ia kenakan. Rambutnya yang pendekmembuat penampilannya bertambah menarik. Sedangkan Dewi, tingginyasekitar 170 cm. Tatapan mata Dewi agak-agak nakal sehingga saya sempatberpikir ia akan mudah saya ajak tidur.

Session kedua pun kembali dimulai dan berakhir jam 12 siang. Saya,Rudi, Henry, Carol dan Dewi makan siang bersama di coffee shop hotel.Kami memakai kesempatan ini juga untuk berkenalan dengan pesertalainnya. Lumayan untuk memperluas net work. Session ketiga dan keempatberjalan dengan menarik dan banyak menambah ilmu. Seminar hari iniberakhir jam 5 sore.

"Arthur, kamu kan orang Indonesia, kemana kamu bisa membawa kami makan enak? Saya sudah bosan dengan makanan hotel" tanya Henry.
"Kita ke Jimbaran saja atau ke Legian, disana banyak restaurant"sahut saya. Kita berlima pun berangkat ke Jimbaran untuk makan malam.


Kamis

Seminar pun kembali dimulai jam 8 pagi. Topiknya yang menarikmembuat waktu berjalan dengan cepat. Tak terasa seharian penuh telahterlewatkan di ruang seminar. Selesai seminar, saya menawarkan untuk keKuta untuk melihat matahari terbenam, teman-teman pun setuju. Hari iniDewi terlihat cukup seksi, ia mengenakan rok mini ketat berwarna birumuda dan kemeja tanpa lengan berwarna putih. Di Kuta ia menyempatkanuntuk beli sandal karena dari hotel ia mengenakan sepatu hak. Carol punterlihat tambah manis. Ia mengenakan celana panjang ketat warna coklatmuda dan kemeja tanpa lengan warna putih. Carol ikut membeli sandal diKuta karena ia lupa membawa sandal dari Singapore. Selesai melihatmatahari terbenam, kita bersantai di Hard Rock Café lalu makan malam keWarung Made.


Jum'at

Hari terakhir seminar banyak diisi oleh tanya jawab dari peserta.Seminar berakhir jam 4 sore karena panitia memberi kesempatan bagipeserta rapat untuk menikmati sunset di Kuta. Sebuah bis telahdisiapkan untuk membawa peserta kesana. Kami berlima ikut ke Kutatetapi lebih memilih naik mobil sendiri daripada naik bis. Selesaimelihat sunset, kami berlima menyelusuri toko-toko di sepanjang Kuta.Carol, Henry, Dewi dan Rudi sibuk berbelanja. Dewi rupanya belum pernahke Bali sehingga ia senang sekali jalan-jalan ke Kuta. Jika sedangjalan ramai-ramai, Carol terlihat kecil mungil karena saya dan Ruditingginya 185 cm, Henry sekitar 180 cm dan Dewi sekitar 170 cm.

Bali semakin malam, kami memutuskan untuk makan malam di daerahLegian. Restaurant Maccaroni menjadi pilihan kami. Beberapa pesertaseminar ikut bergabung makan bersama kami. Tak henti-hentinya kamibercanda dan tertawa-tawa. We had a good time. Selesai makan, kamiberlima melanjutkan ke M-Bar-Go yang terletak satu jalan denganMaccaroni. Peserta rapat yang bergabung dengan kami lebih memilih untukkembali jalan-jalan di sepanjang Legian.

Musik berdentum-dentum dimainkan oleh DJ. Suasana cukup ramaitetapi tidak terlalu padat. Enak lah pokoknya untuk bersantai. Kamimemesan minuman beralkohol dan melanjutkan obrolan sambil menonton filmyang diputar di jumbo screen. Jam 23:00, saya terpaksa harus mengajakteman-teman pulang karena si Rudi kelihatannya sudah mabuk berat, Dewidan Carol mukanya merah dan mereka tertawa-tawa melihat Rudi yangmabuk.

Saya memang sengaja tidak minum terlalu banyak karena tidak adaniat mabuk malam itu. Setelah membayar minuman, saya membopong Rudikeluar, Carol bersandar pada Dewi dan Henri mengikuti dari belakang.Untung mobil diparkir tidak jauh dari club. Di mobil, Rudi takhenti-hentinya nyanyi dan tertawa. Dewi, Carol dan Henri ikut tertawamelihat kelakukan Rudi.

Setiba di hotel, saya menghentikan mobil depan lobby danmenyerahkan mobil ke petugas valet parking. Kembali saya bopong Rudi.Carol berjalan sambil setengah memeluk Henri sambil mengeluh kepalanyayang sakit. Dewi kelihatannya biasa saja padahal saya tau ia jugamabuk. Kami berlima naik lift dan saya menarik nafas lega karena tidakada anggota peserta di lobby hotel. Lift berhenti di lantai 3, Henridan Carol keluar karena kamar mereka di lantai 3. Saat pintu lifttertutup, Dewi berseru sambil membuka-buka tasnya

"Shit, kunci kartu gue mana ya?"
"Wah jangan-jangan tadi jatuh waktu tas kamu ditaro di kursi di club" kata saya.
"Argh, harus minta dibukain nih sama resepsionis" ujar Dewi.
"Telepon dari kamar saya saja" saya menawarkan.

Pintu lift terbuka di lantai 4, kembali saya membopong Rudi yangsudah tak sadarkan diri, Dewi membantu saya membuka pintu kamar. Begitumasuk kamar, saya langsung menjatuhkan Rudi di tempat tidur. Dewimembuka pintu balkon dan melihat keluar

"Wah enak sekali kalian dapat kamar menghadap laut"
"Lumayanlah, kecil-kecilan" kata saya sekenanya.

Saya berdiri di belakang Dewi lalu memegang kedua bahunya sedangkan Dewi tetap melihat kearah laut.

"Enak ya mendengar suara ombak" kata Dewi.

Dewi lalu merapatkan punggungnya ke dada saya dan saya merangkulDewi dari belakang. Dengan perlahan, saya mencium kepala Dewi laluturun ke kuping kiri. Dewi mendongakkan kepalanya sehingga saya bisabebas mencium lehernya yang putih. Kemudian Dewi menoleh ke saya lalumencium bibirku.

"Ummhh Arthur, you are so sexy" kata Dewi.

Sambil tetap merangkul Dewi, tangan saya menggapai ke pinggir pintubalkon dan mematikan lampu balkon supaya tidak ada yang memperhatikankami. Tangan saya mulai menjelajahi seluruh pantat Dewi yang padatkemudian meraba-raba dadanya yang sekal. Tak henti-hentinya Dewimelenguh. Tangan Dewi pun ikut meremas kontolku dari balik celana. Lalusaya menarik Dewi kembali ke kamar dan mendorongnya ke tempat tidur.Kembali kita berciuman ditempat tidur.

Tangan Dewi dengan cepat membuka kemeja dan celana panjangkusedangkan saya langsung membuka baju, BH, rok mini dan celana dalamnya.Tubuh Dewi yang putih dan telanjang bulat membuat nafsuku membara.Dengan gemas saya meremas payudaranya yang berukuran 32B sambilmenghisap putingnya. Nafas Dewi memburu dengan cepat apalagi saat sayamulai beralih ke vaginanya. Dewi bagaikan kuda liar saat klitorisnyasaya jilat. Tak henti-hentinya saya menjilat seluruh vagina danselangkangannya. Saya membalikkan tubuh Dewi untuk bergaya 69.

Di pantat kiri Dewi ada tattoo kupu-kupu kecil berwarna pink, sayatersenyum melihatnya. Dalam posisi 69, dengan rakus Dewi menggenggamkontolku dan mulai menghisapnya. Saya pun membalas dengan menjilat anusdan vaginanya. Goyangan pantat Dewi terasa semakin keras saat dijilatvaginanya sehingga harus saya tahan pantatnya dengan kedua tangan saya.Tiba-tiba Dewi melepaskan genggaman tangannya dari kontol saya danmelenguh dengan keras, rupanya ia mengalami orgasme. Vaginanya yangsudah basah menjadi tambah basah dari cairan orgasmenya.

Kemudian Dewi nungging dan bersandar dipinggir tempat tidur Rudi.Saya mengikuti kemauannya, saya merenggangkan kakinya dan mengarahkankontolku ke vaginanya. Dengan penuh gairah saya setubuhi Dewi yangseksi. Dewi rupanya tidak diam saja saat disetubuhi. Tangannyamenggapai ke celana Rudi dan membuka risletingnya kemudian menurunkancelana Rudi. Dewi mengeluarkan kontol Rudi dari balik celana dalamnyalalu mulai meremas kontol Rudi.

Saya memperhatikan Dewi yang mulai mengulum kontol Rudi yang masihlemas sedangkan Rudi tertidur tanpa menyadari ada wanita cantik yangsedang menghisap kontolnya. Tak henti-hentinya payudara Dewi saya remasdan pencet putingnya. Tak berapa lama kemudian, Dewi kembali mengalamiorgasme. Saya mengganti gaya ke gaya missionary. Kaki Dewi sayarentangkan dan kembali kontolku mengisi vaginanya yang sudah becek.Suara clipak-clipuk terdengar dengan keras tiap kali kontol saya keluarmasuk vagina Dewi.

Tujuh menit menggenjot Dewi, saya merasakan akan ejakulasi. Sayapercepat gerakanku dan tak lama kontolku memuntahkan peju didalamvagina Dewi. Dengan terengah-engah saya mengeluarkan kontolku lalumenindih Dewi dan mencium bibirnya. Kami berciuman beberapa menit dansaya baru menyadari ternyata Rudi sudah berdiri disamping kami

"Wah, ter.. ternya.. ta.. ka.. kalian sudah mm.. mulai duluan" kata Rudi dengan tergagap dan sedikit sempoyongan.
"Tenang Rudi, kamu dapat giliran kok" kata Dewi sambil tertawa lalu menghampiri Rudi.

Sambil berlutut di tempat tidur, Dewi meremas kontol Rudi yangperlahan mulai berdiri. Rudi memejamkan matanya menikmati Dewi yangmulai menghisap kontolnya. Setelah puas menghisap kontol, Dewi berdiriditempat tidur kemudian mencium Rudi. Dengan kasar Rudi menggendongDewi sambil menciumnya. Kemudian Dewi dibaringkan ditempat tidur dalamposisi doggy style dan Rudi langsung menyetubuhi Dewi. Kelihatannyapengaruh alkohol membuat Rudi menjadi sedikit kasar. Sambil menggenjotvagina Dewi, tak henti-hentinya Rudi menampar pantat Dewi sambilberkata

"Satisfy me, bitch, suck my dick"

Sekali-sekali rambutnya yang panjang dijambak sehingga kepala Dewisampai menoleh kebelakang lalu Rudi mencium bibirnya. Dewi kelihatannyajustru semakin liar mendapat perlakukan kasar dari Rudi. Saya kemudianberlutut didepan Dewi lalu menyodorkan kontolku. Dewi menyambutkontolku lalu mulai mengulumnya. Setiap kali Rudi menyodokkan kontolnyadalam vagina Dewi dengan keras, kontol saya otomatis ikut tersodok kemulut Dewi. Tapi beberapa kali kuluman Dewi terlepas karena Rudi sukamenarik rambutnya. Tapi karena Dewi tidak protes, maka saya biarkansaja.
Rudi kemudian menarik punggung Dewi sehingga punggung Dewi tegak. Sayamenjilat dan menghisap seluruh payudara Dewi. Tapi itu tidak bertahanlama karena tangan Rudi menjalar keseluruh tubuh Dewi. Akhirnya sayamengambil bir di mini bar lalu duduk dikursi menikmati adegan seksualyang liar itu. Beberapa kali Dewi melenguh pertanda ia mengalamiorgasme tapi Rudi tidak berhenti sedikit pun.

Dewi kemudian melepaskan dirinya dan mendorong Rudi untuk dudukditempat tidur. Dewi duduk dipangkuan Rudi dan mulai menggoyangpinggulnya. Pinggul dan pantat Dewi terlihat merah karena ditamparRudi. Tak henti-hentinya Dewi berceracau disetubuhi Rudi. Akhirnyatidak lama kemudian Rudi ejakulasi. Rudi memegang pinggul Dewi danmeremasnya dengan keras. Dewi pun kembali orgasme lalu mereka berduaberebahan ditempat tidur dengan lemas.

Tiba-tiba telepon berbunyi..

"Halo, ini Henri, sudah tidur kalian?" tanya Henri.
"Belum, kita lagi bersenang-senang. Ada Dewi disini" jawab saya.
"Wah, habis seks ya?" tanya Henri dengan semangat.
"Hehehe, begitulah. Kamu tidur ya? Atau jangan-jangan habis seks dengan Carol" tanya saya menduga-duga.
"Saya ditempat Carol. Saya ketempat kalian deh" kata Henri.

Waduh, ternyata Henri baru selesai menyetubuhi Carol. Sayamenceritakan ke Dewi percakapan tadi. Dewi tertawa lalu pergi ke kamarmandi. Tak lama kemudian, pintu bel kamar berbunyi dan saya bukakan.Tampak Henri mengenakan celana pendek dan kaos sedangkan Carolmengenakan kaos tidur yang panjang hingga ke dengkul. Dari balikbajunya terlihat ia tidak memakai BH.

"Wah, kalian abis pesta pora nih" kata Henri sambil tertawa melihatsaya yang telanjang dan Rudi yang juga telanjang tapi tidak sadarkandiri.
"Kamu juga nih abis pesta dengan Carol" kata saya. Carol pun ikuttertawa. Mata Carol terus tertuju pada kontolku yang sudah berdiri.
"Mana Dewi?" tanya Henri.
"Di kamar mandi" jawabku.

Henri mengetuk pintu kamar mandi lalu masuk kedalam. Terdengar suara Dewi dan Henri tertawa-tawa kemudian hening.

"Kelihatannya mereka sudah mulai" kata saya kepada Carol.

Carol menghampiri diriku lalu mencium bibirku. Saya langsungmembalasnya dan kita saling berpagutan. Tanganku mulai mengangkat kaosyang dipakai Carol dan membukanya. Kemudian saya melihat tubuh Carolyang telanjang bulat. Payudaranya besar sekali, ukuran 36C. Tubuhnyayang ramping terlihat indah dan bulu kemaluannya hanya disisakansedikit didaerah vaginanya.

Dengan gemas, saya menghisap payudaranya sambil jongkok didepanCarol. Carol meremas kepalaku menahan gairah. Lalu ciumanku turun keperut Carol dan ke vaginanya. Carol mengangkat satu kakinya sehinggadengan mudah saya menjilat vaginanya. Tercium bau sabun di daerahvagina Carol. Syukurlah Carol masih sempat membersihkan dirinya setelahbersetubuh dengan Henri. Saya membuka bibir vagina Carol dan menyedotvaginanya. Carol mengerang dengan penuh nikmat.

Puas melahap vaginanya, saya mengangkat tubuh Carol. Kaki Carolmelingkar dipinggangku dan saya memasukkan kontolku ke vaginanya. Dalamposisi menggendong, saya menyandarkan punggung Carol ke dinding lalusaya mulai menggenjot Carol. Payudara Carol yang besar meliuk ke kiridan kanan mengikuti irama goyangan. Tak henti-hentinya saya menciumbibirnya yang merah dan mungil. Benar-benar gemas aku dibuatnya.

Dari dalam kamar mandi, terdengar suara Dewi yang melenguh. Carolpun ikut melenguh tiap kali kontol saya menghunjam ke vaginanya. Posisiini hanya bertahan beberapa menit karena cukup berat menggendong Carolsambil menyetubuhinya. Saya duduk di kursi dan Carol duduk dipangkuankumenghadap saya. Vagina Carol terasa mendenyut-denyut di ujung kepalakontolku.

Dengan enerjik, Carol menggoyang pinggulnya naik turun sambilmerangkul kepalaku. Saya menghisap payudaranya yang besar sambilmenggigit putingnya. Tangan kananku meraih ke anusnya dan sayamemasukkan jari telunjukku ke anusnya. Tampaknya ini membuat Carolsemakin liar. Carol terus menerus menghujamkan kontolku sampai iamencapai orgasme. Di saat yang sama saya pun ejakulasi. Carol dudukterkulai lemas dipangkuanku. Saya menggendong Carol ketempat tidur lalukita berdua tertidur sambil berpelukan.


Sabtu

Telepon berbunyi jam 6:30. Saya memang meminta ke operator untukdibangunkan jam 6:30 karena hari ini akan ada tur. Saya melihat Carolmasih tidur telanjang bulat dalam pelukan saya. Dewi dan Henri tidurdikarpet beralaskan comforter tempat tidur. Mereka pun masih telanjangbulat. Rudi masih tidur dalam posisi sama. Saya membangunkan merekasemua untuk siap-siap pergi tur. Berhubung Dewi, Carol dan Henri belumpernah ke Bali, maka mereka dengan semangat langsung kembali ke kamarmasing-masing untuk bersiap. Jam 8:00, kami berempat sudah direstaurant untuk sarapan. Rudi tidak ikut karena kepalanya masih sakit.

Tur menggunakan 2 buah bis. Tujuan pertama adalah ke Tanah Lot,lalu ke Ubud, Kintamani lalu menonton pertujukkan Kecak. Saat sedangmenonton tari Kecak, saya menerima SMS dari Rudi

"Gue lagi di Kuta nih. Kenalan sama cewek bule. Cuantik banget.Sekarang lagi di kamar hotel si cewek di Kuta. Have fun ya di turkarena gue juga sedang having fun"

Saya tertawa melihatnya. Tur berjalan dengan menyenangkan. Sayamemfoto banyak obyek yang menarik. Tak lupa saya memfoto Dewi dan Carolsebagai modelku. Jam 18:00, tur akhirnya tiba kembali di hotel. Semuapeserta terlihat senang dan puas.

Di lobby hotel, Henri buru-buru naik taksi karena ia mau ke Legianuntuk beli beberapa cinderamata yang tidak sempat dia beli. Diamenawarkan ke kita untuk ikut tapi kita semua capek. Akhirnya Henripergi sendiri naik taksi ke Legian.

"Mau ngapain nih malam ini? Malam terakhir" tanya saya.
"Saya capek banget, pengen bubble bath" kata Carol.
"Saya juga, enak nih kalau berendam air hangat" kata Dewi.
"Kita bertiga berendam aja yuk" saya menawarkan dengan semangat. Dewi dan Carol tertawa lalu kita menuju ke kamar Carol.

Kamar Carol walaupun single bed tetapi kamarnya sedikit lebih besarkarena terletak di ujung gang. Bath tub diisi air hangat oleh Carol dandituang sabun bubble. Kita bertiga lalu membuka baju dan berendam kebath tub. Ukuran bath tubnya terlalu pas untuk kita bertiga apalagitubuh saya yang tinggi. Carol duduk dipangkuan saya sementara sayaberselonjor di bath tub sedangkan Dewi duduk diujung bath tub.

Kontol saya yang berdiri sekali-sekali terlihat menyembul daribalik air. Payudara Carol pun terlihat setengah menyembul dari balikair. Dewi terlihat sedang menikmati air hangat. Ia mengikat rambutnyakeatas. Kaki kanan saya menyelip ketengah kaki Dewi dan sekali-sekalisaya menggelitik selangkangan Dewi dengan jempol kaki. Dewi kegelianlalu meremas biji saya. Carol tertawa-tawa melihat tingkah kita berdua.

Tangan kiri saya pun mulai meremas payudara Carol dengan gemas.Carol mulai memejamkan matanya menikmati remasan tanganku sementaratangan kanannya dengan perlahan mengocok kontolku. Gairah saya kembalibangkit, saya menarik Carol keatas dan medudukkannya diujung bath tub.Saya membuka kakinya dan mulai menjilat vaginanya. Saya dalam posisinungging didepan Dewi.

Dewi kemudian menyelinapkan tangannya dari antara kakiku danmeremas kontolku. Wah nikmat sekali rasanya merasakan tangan Dewi yangmengocok kontolku sambil menjilat vagina Carol. Tiba-tiba kenikmatansaya semakin bertambah saat Dewi membuka lipatan pantatku danmenjilatanusku, gairahku terasa meningkat dengan pesat dan saya serasa sepertiterbang di awang-awang. Masih dalam posisi menungging, saya terusmenjilat vagina dan anus Carol, Carol menikmati itu semua sambilmeremas payudaranya.

"Balik dong badannya" kata Dewi.

Saya membalikkan tubuhku sehingga saya kembali berselonjoran dibath tub, Dewi membungkukkan tubuhnya dan mulai menghisap kontolku.Carol mengangkang didepan mukaku dan menyodorkan vaginanya ke mulutku.Langsung kembali saya jilat vaginanya. Posisi ini berlangsung sekitar 5menit. Dewi kemudian mengangkang dipinggulku lalu memasukkan kontolkuke vaginanya.

Air dan buih meluap keluar bath tub saat Dewi mulai mengocokkontolku dalam vaginanya. Carol pun memerosotkan tubuhnya sehingga iaduduk diatas perutku dan saya bisa mencium payudaranya. Tangan Dewimeraih ke punggung Carol lalu memijit punggung Carol. Carol tersenyumsaat dipijit Dewi. Kemudian dengan nakalnya tangan Dewi menyusuripunggung dan pantat Carol lalu menyelinapkan tangannya ke vagina Carol.Carol buru-buru mengangkat pantatnya dan berkata

"Aduh maaf Dewi, tapi saya belum pernah bercinta dengan wanita" kata Carol.
"Just go with the flow, jangan dilawan" kata Dewi.

Saya mendudukkan kembali Carol di perutku lalu kembali menciumpayudaranya. Mata Carol terpejam dengan erat saat tangan Dewi mulaimasuk ke selangkangannya dan memainkan klitorisnya. Carol menggigitbibirnya tiap kali jari Dewi menyentuh vaginanya. Tak lama tangan Dewitidak lagi berada di vagina Carol karena Dewi sendiri sudah semakinliar menggoyang pinggulnya. Carol rebahan di sampingku lalu memeluktubuhku sambil menyaksikan Dewi yang bagaikan kuda liar beraksi diataskontolku. Beberapa menit kemudian saya ejakulasi bersamaan dengan Dewi.Setelah seluruh peju saya keluar dalam vagina Dewi, Dewi keluar daribath tub lalu membersihkan vaginanya kemudian kembali masuk ke bathtub.

Carol belum mendapat giliran. Saya meminta Carol keluar dari bathtub lalu nungging dengan bersandar pada wastafel. Payudara Carol yangbesar terlihat menggelantung dengan indah. Saya berdiri dibelakangCarol lalu mulai menyetubuhinya. Carol mendesah-desah dengan penuhnikmat saat kontoku keluar masuk vaginanya. Dewi ikut keluar dari bathtub lalu jongkok dibawah Carol. Ia meraih payudara Carol dam mulaimeremasnya. Mulut Carol terbuka lebar menikmati kocokan dari kontol danremasan dari Dewi.

Tubuh kami bertiga yang basah dan penuh sabun membuat suasanamenjadi tambah erotis. Dengan rakus, Dewi melahap kedua buah dada Caroldan kelihatannya Carol sudah mulai terbuka dengan Dewi. Ia membalasdengan membelai-belai kepala Dewi. Karena pegal dengan posisi ini, sayaminta mengubah posisi. Saya menarik Carol dan Dewi keluar dari kamarmandi. Carol saya dudukkan ditepi tempat tidur. Kakinya saya buka lebardan kembali kontolku menghunjam ke vaginanya. Dewi tak kalah asyik, iaberbaring di sebelah Carol dan perlahan mulai mencium bibir Carol.Carol tidak beraksi dan membiarkan Dewi mencium bibir sambil meremaspayudaranya.

Beberapa menit berlalu dan Carol mulai membalas ciuman Dewi.Keduanya saling berpagutan dan french kiss. Dewi lalu berlutut diatasmuka Carol dan menyodorkan vaginanya ke Carol. Carol meremas pantatDewi dan mulai menjilat vagina Dewi. Nafas Dewi terdengar memburumenahan nafsu. Pemandangan indah ini membuat saya semakin bergairahsehingga saya ejakulasi. Carol rupanya telah orgasme berkali-kali saatdisetubuhi di kamar mandi dan ketika sedang menjilat vagina Dewi.

*****

Malam itu, saya, Carol dan Dewi kembali bersetubuh. Kami sempatberistirahat sebentar dan kembali bersetubuh ketika Henri dan Rudisudah kembali. Malam di Bali yang sungguh indah. Hari Minggu, kamisemuanya terpaksa berpisah dan kembali ke tempat masing-masing.

Foto Tante Girang Butuh Seks

Foto Tante Girang Butuh Seks - Foto Tante Girang Butuh Seks, Tante Hot, Foto Bugil Tante, Tante lagi telanjang, tante kesepian.






Foto Bugil Artis Indonesia Terupdate

Foto Bugil Artis Indonesia Terupdate - artis foto bugil, foto artis , artis bugil, foto bugil indonesia, foto bugil telanjang, foto bugil hot, foto bugil memek, foto bugil ngentot, foto bugil tante, foto hot, foto memek, foto ngentot.
Dengan keyword di atas saya yakin anda akan mendapatkan foto artis bugil seperti di bawah ini:










Istri Orang Diperkosa Di Kost

 

Kamar Dewasa Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger